Saturday, October 27, 2012

50. Koordinasi dan Hubungan Kerja



KOORDINASI

 
1.    MANAJEMEN

 
·         UPAYA MEMADUKAN (MENGINTEGRASIKAN), MENYERASIKAN DAN MENYELARASKAN BERBAGAI KEPENTINGAN DAN KEGIATAN YANG SALING BERKAITAN BESERTA SEGENAP GERAK, LANGKAH DAN WAKTUNYA DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN BERSAMA. (LAN Adm. Negara RI, 1997)
·         PROSES PEMADUAN SASARAN DAN KEGIATAN DARI UNIT-UNIT KERJA (BAGIAN-BAGIAN ATAU BIDANG FUNGSIONAL) YANG TERPISAH UNTUK DAPAT MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI SECARA EFEKTIF (James AF Stoner, Manajemen, 1994).
·         "THE CENTRAL CORE OF MANAGEMENT". INTINYA DARI MANAJEMEN (MARY PARKER FOLLET) SEMUA TUGAS MANAJER PADA DASARNYA TERTUJU PADA MENCIPTAKAN KOORDINASI.

 

 
1.    SYARAT KOORDINASI

 
ADA KESADARAN DAN KESEDIAAN SUKARELA DARI SEMUA ANGGOTA ORGANISASI/PIMPINAN UNTUK KERJASAMA ANTARA INSTANSI KE DALAM PROSES PELAKSANAAN KERJA DI BAWAH PENGARAHAN SESEORANG YANG MEMPUNYAI KEWENANGAN. (KOORDINASI MENUNTUT SIKAP SALING PENGERTIAN)

 

 
1.    HUBUNGAN KERJA DALAM KONTEKS ORGANISASI

 
HUBUNGAN YANG TERJADI ANTARA BAGIAN-BAGIAN ATAU INDIVIDU-INDIVIDU, BAIK ANTAR MEREKA DI DALAM ORGANISASI MAUPUN ANTAR MEREKA DENGAN PIHAK LUAR ORGANISASI SEBAGAI AKIBAT PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI MASING-MASING DALAM MENCAPAI SASARAN DAN TUJUAN ORGANISASI.

 
MACAM-MACAM HUBUNGAN KERJA
·         VERTIKAL
    (Pimpinan dan bawahan)
·         HORIZONTAL
    (antar pejabat pada tingkat/Eselon yang sama)
·         DIAGONAL
    (antar pejabat yang berbeda induk unit kerjanya dan tingkat eselonnya)
·         FUNGSIONAL
    (antar unit/pejabat yang tingkat eselonnya sama/tidak sama yang mempunyai bidang kerjasama)
·         INFORMATIF
    (antar unit/pejabat dengan tingkat/bidang apapun untuk saling memberikan/ memperoleh keterangan)
·         KONSULTATIF
    (antar pejabat yang karena jabatannya berkepentingan melakukan konsultasi antar satu dengan yang lainnya)
·         DIREKTIF
    (wewenang dan berkewajiban untuk memberikan bimbingan, pengarahan, pertimbangan, saran atau nasehat)
·         KOORDINATIF
    (untuk mengintegrasikan, menyerasikan dan menyelaraskan berbagai kepentingan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran bersama).

 

 
1.    MAKSUD KOORDINASI

 
·         DI DALAM ORGANISASI, UNIT YANG SATU TIDAK MELEPASKAN DIRI DARI UNIT YANG LAIN
·         SETIAP UNIT MENDAPAT BANTUAN TEPAT WAKTU DAN SESUAI DENGAN KEPERLUANNYA
·         GERAK SEMUA UNIT DAPAT SERASI TIDAK SALING MENGHAMBAT
·         TIDAK TERJADI REBUTAN TUGAS DAN WEWENANG ANTAR UNIT
·         TIDAK TERJADI PERTUMBUHAN DAN DUPLIKASI KERJA YANG MERUGIKAN

 

 
1.    TUJUAN KOORDINASI

 
·         TERCIPTANYA EFISIENSI ORGANISASI DALAM PENCAPAIAN TUJUAN
·         TERCIPTANYA SINERGI ANTAR UNIT KERJA SEHINGGA MENGHASILKAN DAMPAK SINERGI
·         TERWUJUDNYA KETERPADUAN DAN MENINGKATKAN KERJASAMA ANTAR ATASAN DAN BAWAHAN DAN ANTAR SESAMA ANGGOTA ORGANISASI
·         BERSIKAP TANGGAP TERHADAP SETIAP INFORMASI YANG DITERIMA DAN MENOLAK BERBAGAI MASALAH YANG DIHADAPI
·         MENINGKATKAN PARTISIPASI DALAM MERUMUSKAN KEBIJAKSANAAN DALAM RUANG LINGKUP TUGASNYA
·         MENCIPTAKAN KONDISI ORGANISASI YANG LEBIH BAIK
·         MENINGKATKAN EFISIENSI, EFEKTIFITAS DAN PRODUKTIVITAS KERJA YANG TINGGI
·         MEMPERBAIKI KEKURANGAN DAN MEMBERIKAN PERHATIAN KEPADA INDIVIDU DAN KELOMPOK ORGANISASI
·         MENGINTEGRASIKAN TERCAPAINYA TUJUAN PRIBADI DAN ORGANISASI

 

 
1.    PRINSIP-PRINSIP KOORDINASI

 
·         ADANYA WEWENANG FORMAL DARI KOORDINATOR
·         SALING MENGHORMATI WEWENANG ANTARA PEMIMPIN UNIT DENGAN KOORDINASI SERTA ANTAR MANAGER YANG MEMELUKAN KERJASAMA SECARA TERKOORDINASI
·         KOORDINASI HARUS DIMULAI SEJAK AWAL MULAI DARI PENETAPAN SASARAN, PENENTUAN KEBIJAKAN, PERENCANAAN MAUPUN PENJADWALAN PELAKSANAAN DENGAN MENGAJAK SEMUA PIHAK UNTUK MENELAAH BERSAMA SERTA MENYESUAIKAN PELAKSANAAN RENCANA DENGAN UNITNYA MASING-MASING
·         TERBUKA, SALING BERKOMUNIKASI DALAM MENYAMPAIKAN DAN MENERIMA INFORMASI YANG BERKAITAN DENGAN PELAKSANAAN RENCANA TERMASUK MASALAH-MASALAH YANG ADA UNTUK DITANGANI BERSAMA

 

 
1.    JENIS-JENIS KOORDINASI

 
·         KOORDINASI HIERARKIS (KOORDINASI VERTIKAL)
     Pimpinan kepada bawahannya
·         KOORDINASI FUNGSIONAL
     Pejabat/instansi yang tugasnya saling berkaitan berdasarkan azas fungsional
    a. Koordinasi Fungsional Horizontal (pejabat/instansi lain yang setingkat)
b. Koordinasi Fungsional Diagonal 
(pejabat/instansi yang lebih rendah tingkatannya tetapi bukan bawahannya) 
(BKN mengkoordinasikan Biro-biro Kepegawaian pada instansi lainnya Bidang Administrasi Kepegawaian)
    c. Koordinasi Fungsional Teritorial
          (Berada dalam wilayah teritorial yang menjadi tanggungjawabnya)
         (Koordinasi yang dilakukan oleh pembina lokasi transmigrasi yang belum diserahkan kepada pemerintah daerah)

 

 
1.    INDIKATOR-INDIKATOR TERJADINYA KOORDINASI

 
·         PEJABAT MENGETAHUI DENGAN JELAS APA YANG MENJADI TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB INSTANSINYA (Siapa mengerjakan apa)
·         JELAS TUGAS POKOK DAN FUNGSINYA
·         HARMONISASI HUBUNGAN INTER DAN ANTAR ORGANISASI

 

 
1.    KEUNTUNGAN KOORDINASI

 
·         TERCIPTANYA SINERGI YAITU DIPEROLEHNYA HASIL KERJASAMA YANG LEBIH BESAR DARI JUMLAH HASIL INDIVIDU YANG BEKERJA SENDIRI-SENDIRI
·         TERCIPTANYA SINERGI/PERPADUAN USAHA DARI BERBAGAI ORANG, UNIT/ORGANISASI YANG MENGHASILKAN OUTPUT YANG LEBIH BESAR DIBANDING DENGAN JUMLAH OUTPUT MASING-MASING UNIT.

 
TEKNIK-TEKNIK KOMUNIKASI YANG HARUS DITERAPKAN DALAM KOORDINASI DAN HUBUNGAN KERJA:
·         DARI ELEMEN SUMBER INFORMASI:
    (Ide yang akan disampaikan harus jelas bagi si sumber sendiri sehingga dapat men-transmit dengan jelas kepada yang akan menerima)
·         DARI ELEMEN TRANSMITING:
    (Bahasa yang digunakan dalam men-transmit harus disesuaikan dengan latar belakang si penerima)
·         DARI ELEMEN MEDIUM:
    (Media yang digunakan harus sesuai dengan kondisi, di mana komunikasi tersebut dilakukan)
·         DARI ELEMEN PENERIMA INFORMASI:
    (Si penerima informasi menterjemahkan dan menerima pesan yang ditafsirkan "decode" sesuai dengan kemampuannya kemudian ditransmit kembali dalam wujud "feedback"

 

 
1.    KURANG MANTAPNYA KOORDINASI

 
DISEBABKAN:
·         ADAKALANYA PIMPINAN SUATU INSTANSI/JAWATAN / DINAS DALAM MENSUKSESKAN TUGAS POKOKNYA "INGIN LEBIH MENONJOL"
·         ADANYA SIKAP SEOLAH-OLAH INSTANSINYA SANGAT PENTING DI ANTARA INSTANSI LAINNYA

 
PEMEGANG PERAN KOORDINASI SELALU:
·         MENJADI POROS
·         PENJAGA KESEIMBANGAN
·         PENJAGA KELANCARAN BERPUTARNYA MESIN PEMERINTAHAN

No comments:

Post a Comment