Wednesday, April 20, 2016

CAPTURE MOMENT CINTA KASIH SAYANG

Foto di bawah ini adalah moment cinta kasih sayang yang mendapat kejutan dari orang yang di sayang, yang tidak menyangka kuenya di buat sendiri sehingga membuat air mata keluar.



PENGARUH BUDAYA CHINA DENGAN MAKANAN PEMPEK

Asal mulanya pempek merupakan akulturasi kebudayaan kuliner yang dibawa pedagang China ke Palembangyaitu berupa bakso. Namun, bakso yang dibawa ini berbahan dasar daging yang tidak halal dikonsumsi masyarakat Palembangyang sebagian besar beragama Islam.
Secara geografis, Palembang merupakan penghasil ikan dan tanaman sagu yang cukup besar sehingga untuk mengadopsi kebudayaan bawaan itu, dibuatlah makanan berbahan
dasar ikan dan sagu yang awalnya disebut 'kelesan'.
Kelesan ini ternyata digemari masyarakat Palembang yang mulai banyak dijual pedagang, baik lokal Palembang maupun pedagang China. Sejak tahun 1920an, mulai dikenal istilah pempek di kalangan masyarakat.
"Orang China yang sudah tua kan sering dipanggil 'apek'. Pembeli yang membeli kelesan dari orang China ini terbiasa memanggil pedagangnya dengan sebutan 'pek-pek-pek', yang akhirnya kelesan dikenal dengan nama pempek,".

Analisis positif :
-      Pempek menjadi makan khas yang banyak di gemari semua kalangan.
-      Bertambahnya makanan khas yang ada di indonesia.
-      Makanan pempek terbuat dari ikan yang mengandung omega 3 sehingga mempunyai banyak manfaat bagi tubuh.
-      Terjadinya perpaduan makanan yang di bikin pedagang china dengan kebudayaan asal palembang yang penghasil ikan dan sagu jadi tercipta makanan baru.
-      Pertumbuhan ekonomi yang tinggi karena masyarakat sangat menggemari pempek.
Analisis negatif :
-      Terjadi klaim dari suatu daerah dengan daerah lain seperti jambi dengan sumsel yang mempunyai cerita sendiri dengan asal muasal makanan pempek.
-      Dulu terbuat dari daging yang tidak halal sebelum di kenalnya pempek yang sebelumnya seperti bakso.



Referensi : http://www.tribunnews.com/regional/2013/12/29/ini-cerita-asal-usul-pempek-versi-budayawan-sumsel