Friday, June 14, 2013

39. TEORI KOMUNIKASI ORGANISASI



Definisi fungsional : Pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Definisi interpretif : Proses penciptaan makna atas interaksi yang merupakan organisasi. Kom. Organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan, memelihara dan mengubah organisasi.
Perspektif komunikasi : Organisasi tidak terbentuk karena adanya surat / dokumen persetujuan, tetapi organisasi ada sejak adanya interaksi/komunikasi tertentu diantara orang-orang yang menunjukkan bahwa mereka tengah berorganisasi.
A. TEORI ORGANISASI KLASIK
Konsep tentang organisasi sebenarnya telah berkembang mulai tahun. 1800an dan konsep-konsep ini sekarang dikenal sebagai teori klasik (classical theory) atau kadang-kadang disebut juga teori tradisional atau teori struktural klasik. Dampak teori klasik pada organisasi telah dan masih dirasakan sangat besar. Sebagai contoh organisasi yang didasarkan birokrasi dan banyak bagian dari teori klasik.
Dasar-dasar organisasi klasik
1.Kekuasaan, bisa demokratis atau otokratis
2.Saling melayani-merupakan legitimasi sosial pada organisasi. Setiap organisasi ada dan diakui oleh masyarakat umum
3.Doktrin-rumusan tujuan organisasi
4.Disiplin- perilaku yang ditentukan oleh perintah atau pengendalian diri.
B. TEORI ORGANISASI NEOKLASIK
Hugo Munsterberg menekankan adanya perbedaan-perbedaan karakteristik individu dalam organisasi-organisasi. Sebagai tambahan Munsterberg mengingatkan adanya pengaruh faktor-faktor sosial dan budaya terhdap organisasi.
Titik tekanan teori neoklasik adalah pada 2 elemen pokok dalam organisasi: perilaku individu dan kelompok pekerja.
Fenomena organisasi informal: orang-orang yang bergabung menjadi suatu kelompok; kelompok alamiah yang terbentuk sebagai hasil interaksi diantar para karyawan.
Faktor-faktor yang menentukan munculnya organisasi formal:
1.Lokasi
2.Jenis Pekerjaan
3.Minat (Interests)
4.Masalah-masalah khusus
1. TEORI PERILAKU
Teori perilaku atau the behavior theory of organitation, berpendapat bahwa ada tidaknya, baik buruknya, suatu organisasi itu tergantung dari sikap kelakuan para anggotanya. Salah seorang penganut teori ini yang terkenal adalah Herbert A. Simon dalam bukunya ‘’Administrative Behaviour”.
Namun, sejak Barnard (1938) mempublikasikan “the function of the executive”, pikiran-pikiran baru muncul. Ia menyatakan bahwa organisasi adalah system orang, bukan struktur yang direkayasa secara mekanis. Masalah organisasi terpenting menurut penganut teori ini adalah bagaimana membuat para warga organisasi itu bersikap, berpikir dan bertingkah laku sebagai manusia organisasi yang tepat.
Barnard juga menyatakan bahwa kewenangan merupakan suatu fungsi kemauan untuk bekerja sama. 4 syarat yang harus dipenuhi sebelum seseorang menerima suatu pesan yang otoritatif :
1.memahami pesan
2.percaya bahwa pesan tersebut tidak bertentangan dengan tujuan organisasi
3.percaya, pada saat memutuskan untuk kerja sama, pesan yang dimaksud sesuai dengan minatnya
4.memiliki kemampuan fisik dan mental untuk melaksanakan pesan
2. TEORI SISTEM
Teori sistem memandang organisasi sebagai kaitan bermacam-macam komponen yang saling tergantung satu sama lain dalam mencapai tujuan organisasi. Setiap bagian mempunyai peranan masing-masing dan berhubungan dengan bagian-bagian lain dan karena itu koordinasi penting dalam teori ini.
Teori sistem adalah seperangkat prinsip yang terorganisasikan secara longgar dan sangat abstrak, yang berfungsi mengarahkan pikiran kita namun terikat pada berbagai penafsiran. (Fisher ; 1978)
Teori sistem menangani hakikat saling hubungan yang kompleks dari organisasi manusia dan menguraikan bagaimana organisasi bertumbuh dan berkembang. Tipe komunikasi yang dominan dalam organisasi yang menggunakan teori ini adalah komunikasi horizontal, baik dalam lingkungan organisasi maupun antara organisasi dengan organisasi lainnya.
C. TEORI ORGANISASI MODERN
Aliran besar ketiga dalam teori organisasi adalah teori modern, yang kadang-kadang disebut juga analisa sistem. Teori modern adalah multidisiplin dengan sumbangan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Interaksi dinamis antar proses, bagian dan fungsi dalam suatu organisasi, maupun dengan orang lain dan dengan lingkungan.
Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi merupakan sistem terbuka yang harus menyesuaikan diri dg lingkungannya.
Teori organisasi modern dan teori sistem umum:
1.Bagian-bagian (individu) dalam sistem keseluruhan dan pergerakan individu di dalam dan di luar sistem
2.Interaksi individu dengan lingkungan yang terjadi dalam sistem
3.Masalah-masalah pertumbuhan dan stabilitas sistem
4.Masalah pertumbuhan dan stabilitas sistem

No comments:

Post a Comment