Definisi fungsional : Pertunjukan dan penafsiran pesan
diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi
tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam
hubungan-hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam
suatu lingkungan.
Definisi interpretif : Proses penciptaan makna atas
interaksi yang merupakan organisasi. Kom. Organisasi adalah proses penciptaan
makna atas interaksi yang menciptakan, memelihara dan mengubah organisasi.
Perspektif komunikasi : Organisasi tidak terbentuk karena
adanya surat / dokumen persetujuan, tetapi organisasi ada sejak adanya
interaksi/komunikasi tertentu diantara orang-orang yang menunjukkan bahwa
mereka tengah berorganisasi.
A. TEORI ORGANISASI KLASIK
Konsep tentang organisasi sebenarnya telah berkembang
mulai tahun. 1800an dan konsep-konsep ini sekarang dikenal sebagai teori klasik
(classical theory) atau kadang-kadang disebut juga teori tradisional atau teori
struktural klasik. Dampak teori klasik pada organisasi telah dan masih
dirasakan sangat besar. Sebagai contoh organisasi yang didasarkan birokrasi dan
banyak bagian dari teori klasik.
Dasar-dasar organisasi klasik
1.Kekuasaan, bisa demokratis atau otokratis
2.Saling melayani-merupakan legitimasi sosial pada
organisasi. Setiap organisasi ada dan diakui oleh masyarakat umum
3.Doktrin-rumusan tujuan organisasi
4.Disiplin- perilaku yang ditentukan oleh perintah atau
pengendalian diri.
B. TEORI ORGANISASI NEOKLASIK
Hugo Munsterberg menekankan adanya perbedaan-perbedaan
karakteristik individu dalam organisasi-organisasi. Sebagai tambahan
Munsterberg mengingatkan adanya pengaruh faktor-faktor sosial dan budaya
terhdap organisasi.
Titik tekanan teori neoklasik adalah pada 2 elemen pokok
dalam organisasi: perilaku individu dan kelompok pekerja.
Fenomena organisasi informal: orang-orang yang bergabung
menjadi suatu kelompok; kelompok alamiah yang terbentuk sebagai hasil interaksi
diantar para karyawan.
Faktor-faktor yang menentukan munculnya organisasi
formal:
1.Lokasi
2.Jenis Pekerjaan
3.Minat (Interests)
4.Masalah-masalah khusus
1. TEORI PERILAKU
Teori perilaku atau the behavior theory of organitation,
berpendapat bahwa ada tidaknya, baik buruknya, suatu organisasi itu tergantung
dari sikap kelakuan para anggotanya. Salah seorang penganut teori ini yang
terkenal adalah Herbert A. Simon dalam bukunya ‘’Administrative Behaviour”.
Namun, sejak Barnard (1938) mempublikasikan “the function
of the executive”, pikiran-pikiran baru muncul. Ia menyatakan bahwa organisasi
adalah system orang, bukan struktur yang direkayasa secara mekanis. Masalah
organisasi terpenting menurut penganut teori ini adalah bagaimana membuat para
warga organisasi itu bersikap, berpikir dan bertingkah laku sebagai manusia
organisasi yang tepat.
Barnard juga menyatakan bahwa kewenangan merupakan suatu
fungsi kemauan untuk bekerja sama. 4 syarat yang harus dipenuhi sebelum
seseorang menerima suatu pesan yang otoritatif :
1.memahami pesan
2.percaya bahwa pesan tersebut tidak bertentangan dengan
tujuan organisasi
3.percaya, pada saat memutuskan untuk kerja sama, pesan
yang dimaksud sesuai dengan minatnya
4.memiliki kemampuan fisik dan mental untuk melaksanakan
pesan
2. TEORI SISTEM
Teori sistem memandang organisasi sebagai kaitan
bermacam-macam komponen yang saling tergantung satu sama lain dalam mencapai
tujuan organisasi. Setiap bagian mempunyai peranan masing-masing dan
berhubungan dengan bagian-bagian lain dan karena itu koordinasi penting dalam
teori ini.
Teori sistem adalah seperangkat prinsip yang
terorganisasikan secara longgar dan sangat abstrak, yang berfungsi mengarahkan
pikiran kita namun terikat pada berbagai penafsiran. (Fisher ; 1978)
Teori sistem menangani hakikat saling hubungan yang
kompleks dari organisasi manusia dan menguraikan bagaimana organisasi bertumbuh
dan berkembang. Tipe komunikasi yang dominan dalam organisasi yang menggunakan
teori ini adalah komunikasi horizontal, baik dalam lingkungan organisasi maupun
antara organisasi dengan organisasi lainnya.
C. TEORI ORGANISASI MODERN
Aliran besar ketiga dalam teori organisasi adalah teori
modern, yang kadang-kadang disebut juga analisa sistem. Teori modern adalah
multidisiplin dengan sumbangan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Interaksi dinamis antar proses, bagian dan fungsi dalam suatu organisasi,
maupun dengan orang lain dan dengan lingkungan.
Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah
sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi
merupakan sistem terbuka yang harus menyesuaikan diri dg lingkungannya.
Teori organisasi modern dan teori sistem umum:
1.Bagian-bagian (individu) dalam sistem keseluruhan dan
pergerakan individu di dalam dan di luar sistem
2.Interaksi individu dengan lingkungan yang terjadi dalam
sistem
3.Masalah-masalah pertumbuhan dan stabilitas sistem
4.Masalah pertumbuhan dan stabilitas sistem
No comments:
Post a Comment