Dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel
ini tidak memiliki referensi sumber
tepercaya sehingga
isinya tidak bisa diverifikasi.
Bantulah memperbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Artikel yang tidak dapat diverifikasikan dapat dihapus sewaktu-waktu oleh Pengurus. |
Negara-negara anggota Gerakan Non-Blok (2005). Warna biru muda merupakan
negara peninjau.
Gerakan
Non-Blok (GNB) (bahasa Inggris: Non-Aligned Movement/NAM) adalah suatu organisasi
internasional yang terdiri dari lebih dari 100
negara-negara yang tidak menganggap dirinya beraliansi dengan atau terhadap blok kekuatan besar apapun. Tujuan dari organisasi ini,
seperti yang tercantum dalam Deklarasi Havana tahun
1979, adalah untuk menjamin "kemerdekaan,
kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan dari negara-negara
nonblok" dalam perjuangan mereka menentang imperialisme, kolonialisme, neo-kolonialisme, apartheid, zionisme, rasisme dan segala bentuk agresi militer, pendudukan, dominasi,
interferensi atau hegemoni dan menentang segala bentuk blok politik.[1] Mereka merepresentasikan 55 persen penduduk dunia dan
hampir 2/3 keangotaan PBB. Negara-negara yang telah menyelenggarakan
konferensi tingkat tinggi (KTT) Non-Blok termasuk Yugoslavia, Mesir, Zambia, Aljazair, Sri Lanka, Kuba, India, Zimbabwe, Indonesia, Kolombia, Afrika Selatan dan Malaysia.
Anggota-anggota
penting di antaranya Yugoslavia, India, Mesir, Indonesia, Pakistan, Kuba, Kolombia, Venezuela, Afrika Selatan, Iran, Malaysia,
dan untuk suatu masa, Republik Rakyat
Cina. Meskipun organisasi ini dimaksudkan untuk menjadi aliansi yang
dekat seperti NATO atau Pakta Warsawa, negara-negara anggotanya tidak
pernah mempunyai kedekatan yang diinginkan dan banyak anggotanya yang akhirnya
diajak beraliansi salah satu negara-negara adidaya tersebut. Misalnya, Kuba
mempunyai hubungan yang dekat dengan Uni Soviet pada masa Perang Dingin. AtauIndia yang bersekutu dengan Uni Soviet untuk melawan Tiongkok selama beberapa tahun. Lebih buruk lagi, beberapa anggota
bahkan terlibat konflik dengan anggota lainnya, seperti misalnya konflik antara
India dengan Pakistan, Iran dengan Irak. Gerakan ini sempat terpecah pada saat Uni Soviet menginvasi Afganistan pada tahun 1979. Ketika itu, seluruh sekutu Soviet
mendukung invasi sementara anggota GNB, terutama negara dengan mayoritas muslim, tidak mungkin melakukan hal yang sama
untuk Afghanistan akibat adanya perjanjian nonintervensi.
Daftar isi
·
4
|
Sejarah [sunting]
Kata
"Non-Blok" diperkenalkan pertama kali[rujukan?] oleh Perdana Menteri
India Nehru dalam pidatonya tahun 1954 di Colombo, Sri Lanka. Dalam pidato
itu, Nehru menjelaskan lima pilar yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk
membentuk relasi
Sino-India yang disebut dengan Panchsheel (lima pengendali). Prinsip ini kemudian digunakan sebagai
basis dari Gerakan Non-Blok. Lima prinsip tersebut adalah:
1. Saling menghormati integritas teritorial dan kedaulatan.
2. Perjanjian non-agresi
3. Tidak mengintervensi urusan dalam negeri negara lain
4. Kesetaraan dan keuntungan bersama
5. Menjaga perdamaian
Gerakan
Non-Blok sendiri bermula dari sebuah Konferensi
Tingkat Tinggi Asia-Afrika sebuah konferensi yang diadakan di Bandung, Indonesia, pada tahun 1955. Di sana, negara-negara yang tidak
berpihak pada blok tertentu mendeklarasikan keinginan mereka untuk tidak
terlibat dalam konfrontasi ideologi Barat-Timur. Pendiri dari gerakan ini
adalah lima pemimpin dunia: Josip Broz Titopresiden Yugoslavia, Soekarno presiden Indonesia, Gamal Abdul
Nasser presiden Mesir, Pandit
Jawaharlal Nehru perdana menteri India, dan Kwame Nkrumah dari Ghana.
Gerakan ini
sempat kehilangan kredibilitasnya pada akhir tahun1960-an
ketika anggota-anggotanya mulai terpecah dan bergabung bersama Blok lain,
terutama Blok Timur. Muncul pertanyaan bagaimana sebuah negara yang bersekutu
dengan Uni Soviet seperti Kuba bisa mengklaim dirinya sebagai negara nonblok.
Gerakan ini kemudian terpecah sepenuhnya pada masa invasi Soviet terhadap
Afghanistan tahun 1979.
Pertemuan GNB [sunting]
Normalnya,
pertemuan GNB berlangsung setiap tiga tahun sekali. Negara yang pernah menjadi
tuan rumah KTT GNB di antaranya Yugoslavia, Mesir, Zambia, Aljazair, Sri Lanka, Kuba, India,Zimbabwe, Indonesia, Kolombia, Afrika Selatan, dan Malaysia. Biasanya
setelah mengadakan konferensi, kepala negara atau kepala pemerintahan yang
menjadi tuan rumah konferensi itu akan dijadikan ketua gerakan untuk masa
jabatan tiga tahun.
Pertemuan
berikutnya diadakan di Kairo pada 1964. Pertemuan tersebut dihadiri 56 negara
anggota di mana anggota-anggota barunya datang dari negara-negara merdeka baru
di Afrika. Kebanyakan dari pertemuan itu digunakan untuk mendiskusikan konflik
Arab-Israel dan Perang India-Pakistan.
Pertemuan
pertama GNB terjadi di Beograd pada September 1961 dan dihadiri oleh 25 anggota, masing-masing
11 dari Asia dan Afrika bersama dengan Yugoslavia, Kuba dan Siprus. Kelompok ini mendedikasikan dirinya
untuk melawan kolonialisme, imperialisme dan neo-kolonialisme.
Pertemuan
pada tahun 1969 di Lusaka dihadiri oleh 54 negara dan merupakan salah satu yang
paling penting dengan gerakan tersebut membentuk sebuah organisasi permanen
untuk menciptakan hubungan ekonomi dan politik. Kenneth Kauda memainkan peranan yang penting dalam even-even tersebut.
Pertemuan
paling baru (ke-13) diadakan di Malaysia dari 20-25 Februari 2003. Namun, GNB
kini tampak semakin tidak mempunyai relevansi sejak berakhirnya Perang Dingin.
Prinsip dasar Non-Blok [sunting]
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Dasasila Bandung
Non-Blok
didirikan berdasarkan prinsip-prinsip dasar yang disepakati dalam Konferensi
Tingkat Tinggi Asia-Afrika yang dikenal dengan sebutan Dasasila Bandung [2] [3] [4]
Tempat dan tanggal KTT GNB [sunting]
Tanggal
|
Negara tuan rumah
|
Kota penyelenggaraan
|
|
1
|
1–6 September 1961
|
||
2
|
5–10 Oktober 1964
|
||
3
|
8–10 September 1970
|
||
4
|
5–9 September 1973
|
||
5
|
16–19 Agustus 1976
|
||
6
|
3–9 September 1979
|
||
7
|
7–12 Maret 1983
|
||
8
|
1–6 September 1986
|
||
9
|
4–7 September 1989
|
||
10
|
1–6 September 1992
|
||
11
|
18–20 Oktober 1995
|
||
12
|
2–3 September 1998
|
||
13
|
20–25 Februari 2003
|
||
14
|
15–16 September 2006
|
||
15
|
11–16 Juli 2009
|
||
16
|
26–31 Agustus 2012
|
||
17
|
2015
|
Sekretaris Jendral [sunting]
Sekretaris Jendral
Gerakan Non-Blok
|
|||
Nama
|
Asal negara
|
Mulai
|
Akhir
|
1998
|
|||
2003
|
|||
sekarang
|
[sunting]
Lihat pula [sunting]
·
Konferensi
Asia-Afrika yang
melatar belakangi GNB.
Referensi [sunting]
1. ^ Fidel Castro speech to the UN in his position
as chairman of the nonaligned countries movement 12 October 1979 "For this reason we agreed in Havana
to reaffirm that the quintessence of the nonalinement policy, in accordance
with its original principles and fundamental nature, is the struggle against
imperialism, colonialism, neocolonialism, apartheid, racism, including Zionism."
‡Pakistan & Non-Aligned Movement, Board of Investment - Government of Pakistan, 2003
‡Pakistan & Non-Aligned Movement, Board of Investment - Government of Pakistan, 2003
2. ^ http://docenti.unimc.it/docenti/uoldelul-chelati-dirar/storia-dei-paesi-postcoloniali/i-dieci-punti-della-conferenza-di-bandung TEN PRINCIPLES OF BANDUNG. (DASA SILA
BANDUNG). THE ASIAN-AFRICAN CONFERENCE. Bandung, 18-24 April 1955
3. ^ Afro-Asian Peoples'Solidarity Organization TEN PRINCIPLES
OF BANDUNG. (DASA SILA BANDUNG). THE ASIAN-AFRICAN CONFERENCE. Bandung, 18-24
April 1955
4. ^ http://news.xinhuanet.com/english/2005-04/23/content_2867228.htm Backgrounder: The Ten Principles of Bandung
No comments:
Post a Comment