Komite Olahraga Nasional Indonesia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI)
atau Komite Olahraga Nasional (KON) adalah lembaga
otoritas keolahragaan di Indonesia.
Nama
Polemik mengenai penamaan KONI/KON muncul karena terbitnya
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dan
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan
yang tidak menyebutkan nama KONI, melainkan KON dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Dalam Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa pada 30 Juli, disepakati bahwa
nama KONI dipertahankan dan dibentuk KOI yang akan menjalankan fungsi
sebagai komite olimpiade nasional (national
olympic commitee/NOC) Indonesia. Walaupun begitu, polemik masih muncul
terutama dari kalangan Pemerintah dan DPR yang mengganggap masih ada hal-hal
yang bertentangan dengan UU dan PP tersebut, terutama mengenai penamaan dan
keanggotaan KONI.
Sejarah
Masa pendudukan Belanda
Pada tahun 1938 lahirlah Ikatan Sport Indonesia dengan singkatan ISI
yang berkedudukan di Jakarta (waktu itu bernama Batavia). Pada
saat itu ISI adalah satu-satunya badan olahraga yang bersifat nasional dan
berbentuk federasi. Maksud dan tujuan didirikan organisasi ini adalah untuk
membimbing, menghimpun dan mengkoordinir semua organisasi cabang olahraga yang
telah berdiri pada saat itu antara lain PSSI (berdiri pada
tahun 1930 di Yogyakarta),
Persatuan Lawn Tenis Indonesia atau PELTI (berdiri pada tahun 1935 diSemarang) dan
Persatuan Bola Keranjang Seluruh Indonesia atau sekarang lebih dikenal dengan
nama Perbasi (berdiri
pada tahun 1940 di Jakarta).
Pada saat itu ISI sebagai koordinator cabang-cabang olahraga
juga pernah mengadakan Pekan Olahraga Indonesia pada tahun 1938 yang dikenal
dengan nama ISI – Sportweek atau Pekan Olahraga ISI.
Masa pendudukan Jepang
Dengan masuknya Jepang ke
Indonesia pada bulan Maret 1942, ISI mengalami kesulitan dan rintangan dalam menjalankan
fungsinya sehingga tidak bisa beraktifitas sebagaimana semestinya. Pada zaman
pendudukan Jepang, gerakan keolahragaan di Indonesia ditangani oleh suatu badan
yang bernama GELORA (Gerakan Latihan Olahraga). Tidak banyak peristiwa olahraga
penting yang tercatat pada zaman pendudukan Jepang selama tahun 1942-1945,
karena peperangan terus berlangsung dan kedudukan Tentara Jepang di Asiajuga semakin
terdesak.
Masa kemerdekaan
Dengan runtuhnya kekuasaan Jepang pada bulan Agustus 1945, maka diadakanlah
kongres olahraga yang pertama pada masa kemerdekaan di bulan Januari 1946 yang
bertempat di Habiprojo, Solo. Berhubung dengan suasana darurat pada masa itu, kongres
ini hanya dapat dihadiri oleh tokoh-tokoh olahraga dari pulau Jawa.
Kongres tersebut akhirnya berhasil membentuk suatu badan
olahraga yang bernama Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) dengan
susunan pengurus sebagai berikut:
- Ketua
Umum: Mr. Widodo
Sastrodiningrat
- Wakil
Ketua Umum: Dr. Marto
Husodo Sumali Prawirosoedirdjo
- Sekretaris
I: Sutardi Hardjolukito
- Sekretaris
II: Sumono
- Bendahara
I: Siswosoedarmo
- Bendahara
II: Maladi
- Anggota:
Ny. Dr. E. Rusli Joemarsono
- Ketua
Bagian Sepak Bola: Maladi
- Ketua
Bagian Basket Ball: Tony Wen
- Ketua
Bagian Atletik: Soemali
Prawirosoedirdjo
- Ketua
Bagian Bola Keranjang: Mr. Roesli
- Ketua
Bagian Panahan: S.P. Paku
Alam
- Ketua
Bagian Tennis: P. Sorjo Hamidjojo
- Ketua
Bagian Bulutangkis: Sudjirin
Tritjondrokoesoemo
- Ketua
Bagian Pencak Silat: Mr. Wongsonegoro
- Ketua
Bagian Gerak Jalan: Djuwadi
- Ketua
Bagian Renang: Soejadi
- Ketua
Bagian Anggar/Menembak: Tjokroatmodjo
- Ketua
Bagian Hockey: G.P.H. Bintoro
- Ketua
Bagian Publikasi: Moh. Soepardi
Pada mulanya dalam kongres ini diajukan dua nama yang akan
diberikan kepada Badan Olahraga yang bakal dibentuk yaitu ISI atau GELORA.
Kedua nama tersebut akhirnya tidak terpilih dan sebagai kesimpulan rapat
kongres tersebut diresmikanlah berdirinya organisasi PORI dengan pengakuan
pemerintah RI sebagai satu-satunya badan resmi Persatuan Olahraga yang mengurus
semua kegiatan olahraga di Indonesia yang menggantikan fungsi ISI.
Sesuai dengan fungsinya, PORI juga bertindak sebagai
koordinator semua cabang olahraga di Indonesia dan khusus mengurus
kegiatan-kegiatan olahraga dalam negeri. Dalam hubungan tugas keluar berkaitan
seperti Olimpiade dengan
Internasional Olympic Commitee (IOC), Presiden Republik Indonesia telah melantik Komite Olimpiade
Republik Indonesia (KORI) yang diketuai oleh Sultan Hamengkubuwono IX dan
berkedudukan di Yogyakarta.
Garis waktu
- 1946
- Top
organisasi olahraga membentuk Persatuan Olahraga Republik Indonesia
(PORI) di Solo dengan Ketua Widodo
Sosrodiningrat.
- 1947
- Organisasi
olahraga membentuk Komite Olympiade Republik Indonesia (KORI) dengan
Ketua Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
- KORI
berubah menjadi Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
- 1951
- PORI
melebur ke dalam KOI.
- 1952
- KOI
diterima menjadi anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC)
pada tanggal 11 Maret.
- 1959
- Pemerintah
membentuk Dewan Asian Games Indonesia (DAGI) untuk mempersiapkan
penyelenggaraan Asian Games IV 1962, KOI sebagai badan pembantu DAGI
dalam hubungan internasional.
- 1961
- Pemerintah
membentuk Komite Gerakan Olahraga (KOGOR) untuk mempersiapkan pembentukan
tim nasional Indonesia, top organisasi olahraga sebagai pelaksana teknis
cabang olahraga yang bersangkutan.
- 1962
- Pemerintah
membentu Departemen Olahraga (Depora) dengan menteri Maladi.
- 1964
- Pemerintah
membentuk Dewan Olahraga Republik Indonesia (DORI), semua organisasi
KOGOR, KOI, top organisasi olahraga dilebur ke dalam DORI.
- 1965
- Sekretariat
Bersama Top-top Organisasi Cabang Olahraga dibentuk pada tanggal 25
Desember, mengusulkan mengganti DORI menjadi Komite Olahraga Nasional
Indonesia (KONI) yang mandiri dan bebas dari pengaruh politik.
- 1966
- Presiden Soekarno menerbitkan
Keputusan Presiden Nomor 143 A dan 156 A Tahun 1966 tentang pembentukan
KONI sebagai ganti DORI, tetapi tidak dapat berfungsi karena tidak
didukung oleh induk organisasi olahraga berkenaan situasi politik saat
itu.
- Presiden Soeharto membubarkan
Depora dan membentuk Direktorat Jendral Olahraga dibawah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
- Induk
organisasi olahraga membentuk KONI pada 31 Desember dengan Ketua
Umum Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
- KOI
diketuai oleh Sri Paku Alam VIII.
- 1967
- Presiden
Soeharto mengukuhkan KONI dengan Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1967.
- Sri
Paku Alam VIII mengundurkan diri sebagai Ketua KOI. Jabatan Ketua KOI
kemudian dirangkap oleh Ketua Umum KONI Sri Sultan Hamengkubuwono IX,
dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) KONI M.F. Siregar dan
Sekretaris KOI Soeworo.
- Soeworo
meninggal, jabatan Sekretaris KOI dirangkap oleh Sekjen KONI M.F.
Siregar. Sejak itu dalam AD/ART KONI yang disepakati dalam Musyawarah
Olahraga Nasional (Musornas), KONI ibarat sekeping mata uang dua sisi
yang ke dalam menjalankan tugasnya sebagai KONI dan ke luar berstatus
sebagai KOI. IOC kemudian mengakui KONI sebagai NOC Indonesia.
- 2005
- Pemerintah
dan DPR menerbitkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem
Keolahragaan Nasional dan memecah KONI menjadi KON dan KOI.
- 2007
- Pemerintah
menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 16, 17, dan 18 Tahun 2007 sebagai
peraturan pelaksanaan UU No. 3 Tahun 2005.
- KONI
menyelenggarakan Musornas Luar Biasa (Musornaslub) pada 30 Juli yang
membentuk Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan menyerahkan fungsi sebagai
NOC Indonesia dari KONI kepada KOI kembali. Nama KONI tetap dipertahankan
dan tidak diubah menjadi KON.
Ketua umum
Masa Jabatan Ketua Umum KONI adalah 4 tahun dan dapat
dipilih satu kali saja.
Berikut adalah daftar Ketua Umum KONI.
No
|
Nama
|
Mulai jabatan
|
Akhir jabatan
|
1
|
1999
|
2003
|
|
2
|
2003
|
2007
|
|
3
|
2007
|
2011
|
|
4
|
2011
|
saat ini
|
Anggota
- Komite
olahraga provinsi/KONI daerah
- Induk
organisasi cabang olahraga[1]
- Persatuan
Renang Seluruh Indonesia (PRSI)
- Persatuan
Atletik Seluruh Indonesia (PASI)
- Persatuan
Panahan Indonesia (Perpani)
- Persatuan Bulutangkis
Seluruh Indonesia (PBSI)
- Perserikatan
Bisbol dan Sofbol Amatir Seluruh Indonesia (Perbasasi)
- Persatuan Bola Basket
Seluruh Indonesia (Perbasi)
- Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina)
- Ikatan
Sport Sepeda Indonesia (ISSI)
- Persatuan
Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi)
- Ikatan
Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi)
- Persatuan Sepak Bola
Seluruh Indonesia (PSSI)
- Persatuan
Senam Indonesia (Persani)
- Persatuan
Judo Seluruh Indonesia (PJSI)
- Persatuan
Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI)
- Persatuan
Olahraga Layar Seluruh Indonesia (Porlasi)
- Persatuan
Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin)
- Persatuan
Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI)
- Taekwondo Indonesia (TI)
- Persatuan
Tenis Seluruh Indonesia (Pelti)
- Persatuan Bola Voli Seluruh
Indonesia (PBVSI)
- Persatuan
Gulat Amatir Seluruh Indonesia (PGSI)
- Persatuan
Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI)
- Persatuan
Catur Seluruh Indonesia (Percasi)
- Persatuan
Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PSTI)
- Federasi
Panjat Tebing Indonesia (FPTI)
- Ikatan
Olahraga Dansa Indonesia (IODI)
- Ikatan Motor Indonesia (IMI)
- Persatuan
Squash Indonesia (PSI)
- Persatuan
Ski Air Seluruh Indonesia (PSASI)
- Persatuan
Drum Band Indonesia (PDBI)
- Persatuan
Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Perserosi)
- Persatuan
Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI)
- Federasi
Olahraga Karate-do Indonesia (FORKI)
- Persatuan
Boling Indonesia (PBI)
- Persatuan
Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI)
- Persatuan Golf
Indonesia (PGI)
- Persaudaraan
Bela Diri Kempo Indonesia (Perkemi)
- Federasi
Aero Sport Indonesia (FASI)
- Gabungan
Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi)
- Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI)
- Wushu Indonesia (WI)
- Keluarga
Olahraga Tarung Derajat (Kodrat)
- Persatuan
Cricket Indonesia (PCI)
- Induk
organisasi olahraga fungsional
- Seksi
Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia (SIWO PWI)
- Badan
Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (Bapomi)
- Badan
Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (Bapopsi)
- Badan
Pembina Olahraga Cacat (BPOC)
- Persatuan
Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi)
- Perhimpunan
Pembina Kesehatan Olahraga Indonesia (PPKORI)
- Badan
Pembina Olahraga Korps Pegawai Republik Indonesia (Bapor Korpri)
Referensi dan catatan
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi KONI
No comments:
Post a Comment